Edarinfo.com– Terkadang, kita terlalu disibukkan oleh urusan duniawi sampai lupa mencari keberkahan hidup.
Padahal keberkahan adalah kunci hidup tenang, karena kita akan merasa cukup dan penuh dengan apa yang dimiliki.
Hidup tidak ada habisnya, jika hanya mengejar kenikmatan dunia. Apa gunanya punya harta melimpah, tapi hati tidak tenang, merasa ketakutan, kelelahan, penuh rasa curiga dan lain sebagainya.
Namun, keberkahan hidup tentu tidak datang dengan sendirinya. Perlu ada upaya yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat mengundang keberkahan dalam hidup kita. Melansir dari channel YouTube Makkalifu, Ustadz H. Hamka Adama LC membagikan setidaknya ada tiga upaya yang bisa kita lakukan untuk meraih keberkahan hidup.
1. Mendidik anak menjadi anak yang sholeh
Mempunyai anak yang sholeh merupakan dambaan setiap orang tua muslim. Namun hal tersebut bisa ditentukan dari cara orang tua mendidik anak.
Pola asuh atau cara mendidik orang tua kepada anak, akan menentukan kemana arah mereka, apakah menjadi anak sholeh atau sebaliknya.
Memiliki anak yang sholeh juga merupakan suatu keberuntungan bagi orang tua. Hal tersebut di ungkapkan Ustadz H. Hamka Adama LC (UHA) dalam ceramah berbahasa bugisnya.
“Upe’ pa tassidiE taumaotoa, iye mappunnai wija-wija madeceng, wija-wija mattuju lao ri agamana Puang Allahu Subhana Wata Ala. Nasaba wija-wija ma sholeh wija-wija makanja’E ampena lao ri tau duae pajajianna”, ungkapnya yang kami lansir dari channel YouTube Makkalifu.
Jadi, untuk mendapatkan keberkahan Allah, salah upaya yang bisa kita lakukan adalah mendidik keturunan menjadi keturunan yang sholeh.
2. Memberikan makan dan minum istri dan anak dari rezeki yang halal
Kewajiban para suami dalam rangka menafkahi keluarganya memiliki koridor yang jelas, di mana terdapat syarat yang harus di tunaikan olehnya. Syarat tersebut adalah hendaknya seorang suami memberikan nafkah kepada istri dan anaknya dengan nafkah yang halal dan baik, serta menjauhkan yang haram dan menghindari yang syubhat.
Allah Ta’ala memperingatkan dalam firman-Nya, “Dan makanlah dari apa yang Allah rezekikan kepadamu berupa makanan yang halal dan baik..” (Al-Maidah [5]: 88).
Sebaliknya nafkah yang haram akan menjadi daging dalam diri kita dan berdampak pada tingkah laku anak dan istri. Bahkan kata UHA, makanan dan minuman yang haram yang masuk ke dalam tubuh kita tidak akan bisa bersih kecuali dibersihkan oleh api neraka.
“Iye anre haramnge iye engkaE mattama ri tigerrona tassidiE rupa tau mancaji Juku, mancaji daging degaga wedding paccingngiwi matu sangadinna api neraka paccallang na puang Allahu Taala”, jelasnya.
Sesulit-sulit apapun hidup tetaplah bersyukur dan berilah nafkah kepada keluarga dengan rezeki yang halal dan baik.
3. Memanfaatkan usia untuk memperbanyak ibadah dan amal sholeh
Manusia juga tidak bisa mengurangi atau menambah umurnya. Jika ajalnya telah tiba, maka manusia akan mati walaupun ia berusaha mengundurkannya. Dan, jika ajalnya belum tiba, manusia tetap tidak akan mati walaupun ia berusaha mempercepat kematiannya. Allah SWT menegaskan, ”Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka jika telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS 7:34).
Rasulullah SAW melarang umatnya memohon kematian. Beliau bersabda, ”Janganlah salah seorang di antara kamu sekalian mengharapkan kematian dan jangan pula berdoa agar cepat mati sebelum kematian itu benar-benar datang kepadanya. Sesungguhnya jika salah seorang di antara kamu sekalian mati, maka terputuslah amalnya. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat menambah umur seorang mukmin kecuali kebaikan yang diperbuatnya.” (HR al-Bukhari).
“Narekko engka tau maladde manini najampangi pangkaukengna, iyetu tauwe napabbarakki puanglahu Subhana Wata Ala”, tambahnya.
UHA menjelaskan salah satu ciri-ciri orang yang diberkahi oleh Allah SWT, mereka yang senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan yang di murkai Allah dan berupaya menjalani hidup sesuai dengan koridor yang di ridhoi Allah SWT.
Jadi, hidup bukanlah persoalan seberapa lama kita hidup, melainkan bagaimana cara kita memanfaatkan usia yang kita miliki untuk meningkatkan ketakwaan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat.
Itulah tiga upaya yang bisa kita lakukan untuk meraih keberkahan Allah SWT. Pertama, mendidik anak menjadi anak yang sholeh, memberikan makan dan minum keluarga dari rezeki yang halal dan baik, terakhir, memanfaatkan usia untuk meningkatkan taqwa dan memperbanyak amal sholeh. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua terlebih bagi penulis itu sendiri. Wallahu A’lam Bishawab.
Penulis: Hamka Pakka
Editor: Tim Redaksi